Proofreading, Apa itu ?

Sebuah karya tulis tentu tidak akan luput dari berbagai kekurangan. Berbagai kekurangan tersebut biasanya dikenal dengan istilah human error. Beberapa kekurangan yang paling sering ditemui dalam sebuah tulisan berupa kesalahan ketik, kesalahan penggunaan kata, kesalahan pengejaan, kesalahan dalam pemenggalan kata, hingga kesalahan dalam penggunaan tanda baca. Kesalahan-kesalahan dasar seperti ini sering kali membuat para penulis terkesan kurang profesional dalam tulisan mereka. Terlebih jika yang mereka tulis adalah sebuah karya ilmiah yang akan mempengaruhi kapabilitas sebagai seorang akademisi.  

Bagi seorang penulis yang telah menyusun sebuah tulisan kadang mereka sudah lelah untuk membaca kembali tulisannya. Terkadang juga sulit untuk menemukan kesalahan dari tulisan kita sendiri sehingga tulisan tersebut seolah sudah tidak memiliki kesalahan. Terlebih jika yang harus dicari adalah kesalahan-kesalahan umum seperti penggunaan tanda baca, kesalahan penulisan kata hingga kesalahan lainnya seputar EYD. Hal ini menyebabkan, umum kita temui buku-buku yang sudah dicetak namun masih terdapat berbagai kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan karya, perlu dilakukan proofreading.  Ap aitu?

Proofreading adalah sebuah kegiatan membaca kembali sebuah naskah karya tulis secara menyeluruh agar menemukan kesalahan dalam tulisan. Tujuannya agar tulisan tersebut dapat disempurnakan kembali sebelum dikirim kepada editor. Selain itu, proofreading juga dilakukan sebelum sebuah buku atau karya tulis diterbitkan. Tujuannya untuk memastikan agar pembaca dapat memperoleh informasi yang jelas tanpa adanya miss komunikasi dalam tulisan tersebut.

Dengan adanya kegiatan proofreading ini, menjadikan tulisan kita menjadi lebih mudah dipahami dan tidak terdapat kesalahan penulisan lagi di dalamnya. Ketika melakukan kegiatan ini, diperlukan ketelitian yang tinggi karena seorang proofreader harus memperhatikan naskah secara detail dan menyeluruh, hingga ke penggunaan tanda bacanya. Kegiatan ini juga dapat disebut sebagai langkah awal penulis dalam mengkoreksi karyanya.

(https://www.freepik.com/free-photo/closeup-business-woman-making-notes-document_3295425.htm#page=1&query=proofreading&position=0 )

 

Bedanya dengan editing?

Berbicara soal proofreading, ada banyak orang yang hingga saat ini masih bingung perbedaan antara proofreading dan editing. Perbedaan mendasar antara kedua hal ini adalah seorang proofreader hanya terfokus pada unsur-unsur kepenulisan dalam naskah dan tata letaknya, apakah sudah nyaman untuk dibaca oleh konsumen atau tidak dan apakah tulisan tersebut telah menggunakan tata bahasa yang baik dan benar atau tidak.

Sementara jika kita melakukan editing, fokus kita tidak hanya tertuju pada tata bahasanya, namun juga berfokus pada elemen-elemen lain pada naskah tersebut seperti sampul, gaya bahasa, tampilan, hingga gambar pada tulisan. Banyaknya tugas seorang editor dalam melakukan editing terkadang membuat beberapa celah dalam proses editing, terutama pada aturan-aturan dasar dalam tata bahasa. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan tulisan, perlu dilakukan proofreading demi menjamin kualitas tulisan dan kenyamanan pembaca.  

Dewasa ini banyak penulis yang agak malas untuk melakukan proofreading terhadap karyanya. Selain karena mereka juga sibuk dengan urusan yang lainnya, mereka juga cenderung lebih suka memanfaatkan jasa seorang proofreader. Terlebih jika sebuah karya tulis tersebut ditulis oleh para ahli di bidang sosial, sains dan ilmu terapan lainnya. Untuk menjaga nilai-nilai profesionalitas mereka, tentu dalam setiap tulisan mereka dituntut untuk selalu memberikan karya terbaik yang objektif, ilmiah, dan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Sehingga untuk mendapatkan hasil proofreading yang baik dan karya dengan unsur tata bahasa yang lebih sempurna, mereka memilihi untuk mempercayakan naskah karya tulisnya kepada seorang proofreader.

Meskipun terdengar sepele, namun pekerjaan ini sudah mulai banyak digandrungi dikalangan penulis. Beberapa orang kadang menempatkan posisi proofreader sebagai asisten dari seorang editor. Meski hanya terkesan sebagai pelengkap, namun tugas seorang proofreader sangat penting.

Jadi pada umumnya proofreading ini tingkatannya sedikit berada dibawah editor. Proofreader hanya bertugas untuk menemukan kekurangan dalam tulisan tersebut, namun yang akan mengeditnya tetap akan dikembalikan kepada penulis naskah ataupun editor. Namun meskipun demikian, kerjaan dari seorang proofreader tidak dapat dianggap sepele. Tidak hanya menemukan kesalahan tanda baca, namun proofreader juga membenahi berbagai hal, mulai dari penomoran halaman, hingga berkomentar tentang hal lainnya yang mungkin akan mengganggu kenyamanan pembaca. (MA/LM)

Tesis dan Disertasi Nganggur, Yuk Terbitkan!